Pemerintah AS dan Australia Ikut Boikot Olimpiade Musim Dingin di China Karena Dugaan Pelanggaran HAM

Jakarta - Australia tidak akan mengirim perwakilan pejabat ke Olimpiade Musim Dingin yang akan berlangsung di Beijing, China tahun depan. Hal ini disampaikan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pada Rabu, bergabung dengan boikot diplomatik yang dipimpin AS.

Keputusan Canberra diambil di tengah "ketidaksepakatan" dengan China terkait sejumlah isu yang memperburuk hubungan kedua negara ke dalam krisis yang paling serius sejak kekerasan di Lapangan Tiananmen pada 1989.

Morrison juga menyinggung soal pelanggaran HAM di Xinjiang dan pemutusan Beijing atas kontak tingkat menteri dengan Australia

"Australia tidak akan mundur dari posisi kuat yang kami pegang untuk membela kepentingan Australia dan jelas tidak mengherankan bahwa kami tidak akan mengirim pejabat Australia ke Olimpiade itu," jelas Morrison, dikutip dari France 24, Rabu (8/12).

Keputusan itu diambil sehari setelah AS mengumumkan boikot diplomatiknya. Keputusan AS ini diambil karena dugaan genosida etnis Uighur di wilayah Xinjiang dan pelanggaran HAM lainnya, yang mendorong Beijing mengeluarkan peringatan bahwa AS akan "merasakan akibatnya".

China masih bungkam atas keputusan Australia ini.

Seorang juru bicara Kedutaan China di Canberra menyampaikan keputusan Australia.

"berlawanan dengan harapannya untuk meningkatkan hubungan China-Australia".

Tetapi aktivis pork menyambut langkah itu. Direktur Human Rights Watch China Sophie Richardson menyebutnya sebagai "langkah penting untuk menggugat kejahatan kemanusiaan pemerintah China yang menargetkan Uighur dan komunitas Turki lainnya".

Atlet tetap bertanding
Hubungan Australia-China memburuk dalam beberapa tahun terakhir, ketika Beijing memberlakukan sanksi terhadap barang-barang Australia.

China geram atas kesediaan Australia untuk membuat undang-undang terhadap operasi pengaruh luar negeri, melarang Huawei dari kontrak 5G dan menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul pandemi virus corona.

Langkah Australia baru-baru ini yang melengkapi angkatan lautnya dengan kapal selam bertenaga nuklir di bawah pakta pertahanan baru dengan Inggris dan Amerika Serikat-- secara luas dipandang sebagai upaya untuk melawan pengaruh China di kawasan Pasifik-- semakin membuat panas Beijing.

Setidaknya dua warga Australia saat ini ditahan di China, dimana jurnalis Cheng Lei ditahan selama lebih dari satu tahun dan akademisi Yang Jun diadili karena spionase.

Morrison mengatakan Canberra "selalu terbuka" untuk melakukan pembicaraan dengan Beijing, tetapi upaya itu ditolak.

"Tidak ada hambatan yang terjadi di pihak kami, tetapi pemerintah China secara konsisten tidak menerima kesempatan bagi kami untuk bertemu tentang masalah ini," ujarnya.

"Australia adalah negara olahraga yang hebat dan saya sangat memisahkan masalah olahraga dan masalah politik lainnya. Ini masalah antara dua pemerintah, dan saya ingin masalah itu diselesaikan."

Juru bicara Kedutaan Besar China memberi isyarat bahwa atlet Australia akan disambut di Olimpiade, berharap mereka bertanding dengan baik.

"Keberhasilan Australia di Olimpiade Musim Dingin Beijing bergantung pada kinerja atlet Australia, bukan pada kehadiran pejabat Australia, dan sikap politik beberapa politisi Australia," jelasnya.

Komite Olimpiade Australia (AOC) mengatakan hal itu tidak akan mempengaruhi persiapan tim.

"AOC sangat fokus untuk memastikan bahwa anggota tim dapat melakukan perjalanan dengan aman ke China mengingat kompleksitas lingkungan Covid, di mana atlet kami berangkat dari lokasi luar negeri," kata kepala eksekutif AOC, Matt Carroll.

"Membawa para atlet ke Beijing dengan selamat, berkompetisi dengan aman, dan membawa mereka pulang dengan selamat tetap menjadi tantangan terbesar kami."

Sekitar 40 atlet Australia diperkirakan akan bertanding di Olimpiade Beijing, yang dibuka pada 4 Februari, dengan staf pendukung AOC yang menemani mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagi Anda yang Ingin Tahun Baruan di Yogyakarta Tepatnya di Daerah Malioboro, Perhatikan Aturan Baru ini

Pengerebekan Bandar Narkoba di Brazil Paling Besar, Menewaskan 25 Orang

Penggunaan Vaksin Pfizer Untuk Anak Usia 5-11 Dilakukan OIeh Pemerintah Uni Emirat Arab